Selasa, 29 Agustus 2017

TABARUK

Ketika santri berebut mencium tangan Kiai, mereka berharap berkah dari beliau. Apakah itu salah? Sama sekali tidak. At-Tabarruk atau berharap berkah artinya : berharap tambah dan berlipatnya nilai ibadah. Bertabarruk bukan menyembah. Tolong Pahami itu.

Dalam Al Qur’an, konsep tabarruk telah ada, seperti tertuang dalam Surat Al Baqoroh ayat 125 :

وَاتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

“Kenapa sholat di Maqam Ibrahim?” Ini ada unsur tabarruk.

Begitu juga dalam Surat Yusuf ayat 93 dan 96:

اذْهَبُواْ بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا
فَلَمَّا أَن جَاء الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا

“Kenapa baju Nabi Yusuf yang dijadikan sebagai pelantara kesembuhan Mata Nabi Ya’qub?” Ini juga Tabarruk.

Dalam Hadits Rasulullah Riwayat Muslim (1305) konsep tabarruk tertuang ketika Rasulullah membiarkan rambut mulianya dimiliki oleh para sahabat.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَتَى مِنًى فَأَتَى الْجَمْرَةَ فَرَمَاهَا ثُمَّ أَتَى مَنْزِلَهُ بِمِنًى وَنَحَرَ ثُمَّ قَالَ لِلْحَلاَّقِ « خُذْ ». وَأَشَارَ إِلَى جَانِبِهِ الأَيْمَنِ ثُمَّ الأَيْسَرِ ثُمَّ جَعَلَ يُعْطِيهِ النَّاسَ.

“Kenapa Rasulullah membiarkan rambut beliau dibagi-bagikan kepada para sahabat?” Karena Beliau meridloi tabarruk.

Kenapa ketika perang Yarmuk, Kholid bingung mencari pecinya padahal bisa saja ia memakai peci yang lain atau peci apa saja?

Karena dalam pecinya ada rambut Rasulullah yang beliau cukur saat berumroh, dan tidak ada satupun peperangan yang ia hadiri dengan memakai peci itu kecuali Allah memberikan kemenangan kepada umat islam. Inilah tabarruk.

Ada sebuah sumur di
Madinah yang bernama sumur Bidla’ah. Nabi pernah meludahi air dalam sumur ini, sehingga setiap melewati sumur ini, Muslimin hampir pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan meminum airnya. Tabarruk juga ini namanya.

(Majma’ Az Zawa’id Wa Manba’ Al Fawa’id, Nuruddin Ali bin Abi Bakar Al Haitsamy)

Belum lagi riwayat Imam Bukhari tentang bagaimana para sahabat ketika tangannya berhasil menangkap dahak Rasulullah, ia mengusapkan keseluruh tubuhnya. Ketika Rasulullah berwudlu, para sahabat hampir seperti akan berperang hanya karena berebut sisa air wudlu Beliau. Semua itu dalam konsep Tabarruk bukan?

Mungkin kalian akan berkata : “Ah, itukan kepada Rasulullah. Kalau selain Rasulullah beda dong? gak boleh dong?

Oke, coba perhatikan yang berikut :

Seorang Abdurrahman bin Razin (Tabi’in) bergegas mencium tangan Sahabat Salamah bin Akwa’ berharap keberkahan dari tangan yang pernah bersentuhan dengan Rasulullah.

Begitu pula alasan Tsabit Al-Bunani (Tabi’in), ketika ia mencium tangan Sahabat Anas bin Malik setelah bertanya : “Apakah engkau menyentuh Rasulullah dengan tangan ini?” dan Sahabat Anas menjawab : “Ya”.

Abu Aliyah, seorang ulama Salaf, mencium dan mengusap-usapkan apel pemberian sahabat Anas karena menganggap apel itu telah dipegang oleh tangan yang pernah menyentuh Rasulullah. Semua dengan alasan tabarruk lho.

Kalian akan membantah lagi : “Loh, itu kan masih ada hubungannya dengan Rasulullah. Pasti beda dong kalau tanpa ada hubungannya dengan beliau”

Eits, jangan ambil kesimpulan terburu-buru dong, emang terbiasa begitu kalian ya....

Perhatikan yang berikut ini dulu : Sayyidina Ali Karramallahu Wajhah pernah mencium tangan dan kedua kaki pamannya Sahabat Abbas.

Ketika bertemu, Imam Muslim mencium wajah gurunya -Imam Bukhari- diantara kedua mata beliau, lalu meminta restu agar beliau dapat mencium kedua kaki gurunya itu.
Apa alasannya? tabarruk.

Bahkan, Rasulullah pernah bertabarruk kepada kaum muslimin. Dalam sebuah kitab yang bernama Al Jami’ As Shoghir Wa Ziyadatih (Al Fath Al Kabir) yang ditulis oleh Muhammad Nashiruddin Al Albani (pasti kalian kenal dong beliau itu siapa) tertulis sebagai berikut:

"كان يبعث إلى المطاهر فيؤتى بالماء فيشربه , يرجو بركة أيدي المسلمين"

Bahwa Rasulullah meminum air dari tempat bersucinya para muslimin seraya berharap keberkahan mereka.

Disebuah kesempatan Rasulullah jelas tidak suka para sahabat mengambil air dari sumur Kaum Tsamud lalu memerintahkan mereka mengambil air dari sumur yang pernah diminum airnya oleh unta Nabi Sholeh. Hal ini tertuang dalam Hadits berikut:

عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّاسَ نَزَلُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى الْحِجْرِ أَرْضِ ثَمُودَ فَاسْتَقَوْا مِنْ آبَارِهَا وَعَجَنُوا بِهِ الْعَجِينَ فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُهَرِيقُوا مَا اسْتَقَوْا وَيَعْلِفُوا الإِبِلَ الْعَجِينَ وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَسْتَقُوا مِنَ الْبِئْرِ الَّتِى كَانَتْ تَرِدُهَا النَّاقَةُ.

Jadi, saudaraku sesama muslim, khusus teruntuk "tim da’wah Ustadz Khalid yang terhormat".

Bertabarruk itu boleh kok, bertabarruk itu dianjurkan kok. Jadi kalau kalian tidak menemukan referensi tentang itu, please deh, jangan terus kalian anggap amaliah kami salah, syirik dan lain sebagainya.

Kami lo memaklumi kalau kalian begitu dibatasi dengan literasi dan pemahaman yang mudah dan instan tanpa penggalian lebih dalam ala santri, karena kalian tidak akan mampu seperti santri yang mau mengenyam pendidikan lebih lama guna bertafaqquh fid diin.

Oh iya, ada ya kopi sampai bernilai jual tinggi karena ada unsur tabarruk? Kalau ada, emang kalian gak setuju ya?

Lalu, Kenapa ya, di Negeri Wahabi ada sebuah gedung mewah dan megah yang didedikasikan untuk Syekh Utsaimin dan bahkan menganggap “keramat” pena yang terakhir beliau pakai sebelum beliau meninggal lalu menyimpannya dengan sistem keamanan tinggi bak menyimpan berlian bernilai triliunan rupiah?

Hm, sudahlah, emang kalian begitu sih.

Ada satu lagi, pesan Ustadz Khalid Basalamah agar tidak meminum air sisa minumannya dan tidak mencium tangannya ketika bertemu, dengan senang hati akan kami jalankan.

Karena, kriteria orang-orang yang pantas dicium tangannya dan diminum air sisa minumannya -sangat kebetulan- tidak terdapat pada diri beliau. Jadi jangan khawatir, tanpa dimintapun, kami tak akan melakukannya.

MANHAJ IBNU TAIMIYYAH

Orang itu biasanya senang membicarakan sesuatu yang berbeda krna klau sudah sama tidak perlu lagi dibicarakan, makanya muncul madzhab2 firqoh didalam islam karena adanya ijtihad-ijtihad berbeda. Munculnya ilmu Al firaq al milal wa nihal itu juga karena adanya firqoh yang berbeda dan yang dibicarakan adalah perbedaan.
Kita awali pembicaraan dengan seorang yang dianggap berbeda dalam mempengaruhi dunia keilmuan,kita sebut beliau TAQIYUDDIN ABU AL ABBAS AHMAD BIN ABDUL HAKIM BIN ABDUSSALAM dikenal dengan panggilan Ibnu Taimiyah al harrani.
Perpecahan di internal Hanabilah dalam akidah sebagai yg dikatakan oleh Abu hafdz

قال الأمام الحافظ أبو حفض بن شاهين
رجلان صالحان بأصحاب سوء جعفر بن
محمد و أحمد بن حنبل
"Dua tokoh yang shaleh, reputasinya dirusakkan oleh para pengikutnya yang buruk pertama ja'far bin muhammad dan ahmad bin hanbal".

Yang merusak reputasi imam ja'far shaddiq adalah orang-orang syiah, dan yang merusak reputasi imam ahmad bin hambal adalah kalangan hasyawiyah mujassima yang belakangan pendapatnya dikuatkan oleh syaikhul islam ibnu taimiyah. Beliau selalu menisbahkan pendapatnya kepada imam ahmad bin hanbal, termasuk pengikut pengikutnya didalam kitab Ar ard'u al jahmiyah wa zanadiqah, padahal kata imam dzahabi dalam Syiar a'lam an-nubala dikatakan Al maudhu al ahmad, (termasuk kitab yang dipalsukan kepada imam ahmad).
Adalah tokoh yang merubah haluan/meradikalisasi akidah madzhab hanbali menjadi lebih ekstrim terutama dalam :
1. Mendukung ghulat al hanabilah yang
     cenderung tajsim dan mengikuti aliran          karramiyah
2. Membunuh suara kelompok ibnu al jauzi      yang beraliran Munazzihah
3. Mengharamkan ziarah makan Nabi dan        wali, istihghasah,tawasul, tabaruk                 dengan orang shaleh yang sudah wafat.

Akan tetapi ibnu taimiyah tidak sepenuhnya melarang tradisi kaum sufi, beliau masih membolehkan baca Al quran dikubur menghadiahkan pahala bacaan Al quran, dzikir bersama, tahlilan, maulid Nabi bahkan beliau masih menerima hadits dhoif dalam Fadhailul amal dan lain sebagainya.
Berbeda dengan salafi sekarang, dalam mengikuti firqoh ibnu taimiyah kelompoknya syaikh Al albani sangat menolak hadits dhoif, padahal ibnu taimiyah sangat suka dengan hadits dhoif. Al albani menulis kitab SHAHIHU KALIMUL THOIB sedangkan ibnu taimiyah menulis kitab AL KALIMUL THOIB (doa2 yang dibaca siang/malam, kata al albani didalam kitabnya, "kamu (ibnu taimiyah) tidak benar masih menggunakan hadits dhoif, sudah digelari syaikhul islam tapi juga masih salah" jadi ibnu taimiyah sudah disalahkan oleh pengikutnya sendiri.
   Al hafizh Al imam waliyuddin Al i'roqi didalam kitab AL WIZBAH AL MARDIYAH ALAL AS-ILATI MAHIYAH beliau mengatakan: Ilmu ibnu taimiyah lebih besar daripada akalnya artinya ibnu taimiyah hafalannya banyak tetapi akalnya tidak muat, melanggar ijma ulama dalam sekian banyak masalah sekitar 60 masalah, sebagian dalam masalah ushul dan sebagian lagi dalam masalah furu' seperti pembagian tauhid menjadi tiga ini murni dari ibnu taimiyah.
wallahu a'lam...

Minggu, 27 Agustus 2017

MANFAAT ROKOK

*TERNYATA ROKOK BANYAK KHASIAT & MANFAATNYA*
______________________________

Ternyata pada rokok terdapat rahasia Allah yang menyirati banyak khasiat dan manfaat. Aroma dan rasanya pun amat lezat. Ungkapan tersebut berbunyi sebagai berikut :

جهول منكر الدخان أحمق # عديم الذوق بالحيوان ملحق
مليح ما به شيء حرام # ومن أبدى الخلاف فقد تزندق
ألا يا أيها الصوفي ميلا # إلى الدخان علك أن توفق
ولولا أن في الدخان سرا # لما فاحت روائحه وعبق
ففي الدخان سر الله يبدو # وشاهده المحقق التي برمق
Sungguh tolol, yang tak peka asap rokok,
Bak hewan yang tak punya cita rasa.
Tak patut diharamkan,
Hanya kaum zindiq lah yang merekayasa.
Wahai para pecandu sufi,
Kenapa tak kau rengkuh rokok saja.
Andai tak ada rahasia,
Baunya pun tak kan lezat terasa.
Padanya; rahasia Sang Kuasa,
Ahli hakekat, Allati Barmaq sebagai saksinya.

22. Dalam kitab Jawahirul-Bihar fi Fadla’ilinnabiyyil-Mukhtar oleh Syekh Yusuf al-Nabhani, menyatakan sebagai berikut :

من جواهر العارف النابلسي قوله رضي الله عنه في رحلته الحجازية المذكورة : جاء إلى مجلسنا السيد عبد القادر أفندي على عادته، وكان يقرأ علينا في مختصر صحيح البخاري في أواخره فقرأ الحديث الذي أخرجه البخاري : عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " من رآني في المنام فسيراني في اليقظة ولا يتمثل الشيطان بي " فتكلمنا على هذا الحديث بما تيسر وذكرنا رسالة الشيخ السيوطي التي سماها إنارة الحلك في إمكان رؤية النبي والملك، وذكرنا بعض قصص وآثار فأخبرنا السيد عبد القادر المذكور بأن هذه الرسالة عنده وجاء بها إلينا بعد ذلك في ضمن مجموع . ثم جرت معه مذاكرة في شرب الدخان فأخبرنا عن الشيخ أحمد بن منصور العقربي عن شيخنا الشريف أحمد بن عبد العزيز المغربي أنه كان يجتمع بالنبي صلى الله عليه وسلم مراراً عدة وأنه مرض مرضاً شديداً فسأل النبي صلى الله عليه وسلم عن شرب الدخان فسكت النبي صلى الله عليه وسلم ولم يرد له الجواب، ثم أمره باستعماله .
Artinya: Syekh Abdul-Ghani al-Nabulsi Ra. menceritakan sebuah perjalanannya menimba ilmu di tanah Hijaz : "Syekh Abdul-Qadir Efandi seperti biasa, hadir bersama kami untuk membacakan ringkasan Sahih Bukhari. Lantas, ia membaca hadits yang berbunyi; Dari Saidina Abi Hurairah dari Nabi saw. beliau bersabda; "Siapa yang bertemu aku pada saat mimpi; pasti akan bertemu denganku dalam keadaan terjaga, dan tak mungkin setan menyerupaiku" . Kami berdiskusi tentang hadits ini seraya mengutip karya Imam Suyuthi yang berjudul Inaratul-Halak fi Imkan Ru'yat al-Nabi wal-Malak. Syekh Abdul-Qadir Efandi menyebutkan bahwa ia memiliki karya tersebut sah secara silsilah dan akan disampaikan kepada kita (para santrinya). Selanjutnya kami berdiskusi tentang hukum merokok, lalu ia meriwayatkan: "Ada sebuah kisah dari Syekh Ahmad bin Manshur al-Aqrabi, dari Syekh Ahmad bin Abdul-Aziz al-Maghribi, ia menyatakan bahwa ia sering bertemu dengan Nabi saw. (dalam tidur maupun jaga). Suatu ketika ia jatuh sakit dan menemui beliau, kemudian menanya tentang hukum merokok, Nabi pun diam tak menjawab. Kemudian beliau malah menyuruhnya untuk merokok" !!!

وكان لأهل المدينة فيه غاية الإعتقاد وكان من أكابر الأولياء ومن محققي العلماء الأعلام رحمه الله تعالى .

Syekh Ahmad bin Abdul-Aziz al-Maghribi (yang senantiasa menjumpai Rasul dan sempat menanya beliau tentang rokok dan ternyata mendapat perintah untuk menghisapnya) adalah seorang pemuka kenamaan dan tokoh kepercayaan pada masanya. Seorang Ulama berjasa besar bahkan waliyulloh papan atas.

وعليكم السلام ورحمة الله...

Copas dok..

 Toni Imam Tontowi
HASIL MUSYAWARAH JAM'IYYAH RIYADLOTUTTHOLABAH PONPES ALFALAH PLOSO MOJO KEDIRI Tentang Hukum Merokok
156.  SOAL : Bagaimana hukumnya merokok ?
JAWAB : Dalam menetapkan hukum merokok ada tiga kelompok ulama :
1. ulama yang mengatakan haram secara mutlak
2. ulama yang mengatakan halal secara mutlak
3. ulama yang mengatakan bahwa hukumnya dapatberubah menjadi lima (halal, haram, mubah,makruh, dan sunah) menurut situasi dan kondisinya;dalam arti bisa :
a.Haram, seperti merokok hanya karena sengajauntuk berhambur hamburan yang diharamkan atauakan menimbulkan bahaya .
b.Makruh, seperti merokok tanpa tujuan apa apadan tidak berbahaya dikarenakan merokoktermasuk hal yang masih dikhilafkan ulama yangmenyebabkan keraguan (hukumnya), padahalmelakukan perkara yang masih diragukan halal danharamnya adalah makruh .
c.Wajib, (seperti) apabila punya penyakit / bahayapada dirinya yang tidak bisa sembuh / hilangkecuali dengan merokok .
d.Sunah, (seperti) apabila mempunyai penyakityang berbahaya tetapi masih ada obat lain,dikarenakan berobat hukumnya sunah .
e.Mubah, artinya dalam situasi makruh, sunah, danwajib bisa dinamakan mubah.
Sab'atu Kutubin Mufidah 135-137 :
ﻭﻋﺒﺎﺭﺓ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ : ﺇﺫﺍ ﺗﻘﺮﺭ ﺫﻟﻚ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻣﺴﺌﻠﺔ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﺷﺮﺑﺎ ﻭﺳﻌﻮﻃﺎ ﻣﻦ ﺟﻤﻠﺔ ﺇﻓﺮﺍﺩ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺍﻟﻤﺘﺸﺒﻬﺎﺕ ﺍﻟﺘﻰﻓﺴﺮﻫﺎ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻜﻞ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﺑﻮﺍﺿﺢ ﺍﻟﺤﺎﻝﻭﺍﻟﺤﺮﻣﺔ ﻣﻤﺎ ﺗﻨﺎﺯﻋﺘﻪ ﺍﻷﺩﻟﺔ ﻭﺗﺠﺎﺫﺑﻨﻪ ﺍﻟﻤﻌﺎﻧﻰ ﻭﺍﻷﺳﺒﺎﺏﺍﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ ﻭﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺫﻟﻚ ﺇﻧﻘﺴﻢ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻰ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻋﻠﻰﺣﻜﻤﻪ ﺛﻼﺛﺔ ﻣﺬﺍﻫﺐﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻷﻭﻝ ﻣﺬﺍﻫﺐ ﻣﻦ ﺃﻃﻠﻖ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺘﺤﺮﻳﻢ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﺇﻟﻰﺃﻥ ﻗﺎﻝﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻟﺜﺎﻧﻰ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﻦ ﺃﻃﻠﻖ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﻌﺪﻡ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ﺍﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﻣﺬﻫﺐ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺮ ﺇﻃﻼﻕ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺘﺤﺮﻳﻢﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﺃﻭ ﺗﺤﻠﻴﻠﻪ ﻷﻧﻪ ﻳﺮﻯ ﺃﻥ ﺍﻟﻤﻘﺎﻡ ﻣﻘﺎﻡ ﺗﻔﺼﻴﻞﻭﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺃﻥ ﺍﻹﻃﻼﻕ ﻟﻠﺤﻜﻢ ﻓﻰ ﻣﻘﺎﻡ ﺍﻟﺘﻔﺼﻴﻞ ﺧﻄﺎﺀ ، ﻓﻴﺮﻯﺃﻥ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﺍﻟﺨﻤﺴﺔ ﺍﻟﺤﺮﻣﺔ ﻭﺍﻟﻜﺮﺍﻫﺔ ﻭﺍﻟﻮﺟﻮﺏ ﻭﺍﻟﻨﺪﺏ ﻭﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﺗﺠﺮﻱ ﻓﻰ ﻣﺴﺌﻠﺔ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﺑﺤﺴﺐﺍﻟﻤﻘﺘﻀﻴﺎﺕ ﺍﻟﻮﺿﻌﻴﺔ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﺫﻟﻚ ﻻ ﺗﺪﺧﻞ ﺗﺤﺖ ﺍﻟﺤﺼﺮ ﻭﻟﻜﻦ ﻻ ﺑﺄﺱﺑﺎﻹﺷﺎﺭﺓ ﺍﻟﻰ ﺑﻴﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﻓﻴﻤﺎ ﻧﺤﻞ ﺑﺼﺪﺩﻩ ﻣﻦ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡﺍﻟﺨﻤﺴﺔ
ﻓﻤﻦ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﺇﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﻟﻤﻦ ﻛﺎﻥﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﻟﻪ ﻟﻴﺲ ﺇﻻ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻪ ﺍﻹﺳﺮﺍﻑ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ ﺃﻭ ﺗﺮﺗﺐ ﻋﻠﻰﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﺿﺮﺭ ﻣﺤﺮﻡ ﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ ﺣﻜﻤﺎ ﻭﺿﻌﻴﺎ ﻟﺤﺮﻣﺔﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﻓﻰ ﺣﻖ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺻﻔﺘﻪ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝﻭﻣﻦ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﻤﻜﺮﻭﻩ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﺍﺧﺘﻠﻒﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻰ ﺣﻜﻤﻪ ﻭﺍﺧﺘﻼﻓﻬﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﺸﻲﺀﺣﻜﻢ ﻭﺿﻌﻲ ﻟﻜﺮﻫﺔ ﺍﻗﺘﺤﺎﻡ ﺍﻟﺮﻳﺐ ، ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡﺩﻉ ﻣﺎ ﻳﺮﺑﻚ ﺍﻟﻰ ﻣﺎ ﻻ ﻳﺮﺑﻚ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻨﺴﺎﺉ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢﻭﺻﺤﺤﺎﻩﻭﻣﻦ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﻮﺟﻮﺏ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﺩﻓﻊ ﺍﻟﻀﺮﺭ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻔﺲﺇﺫﺍ ﺗﻌﻴﻦ ﺣﻜﻢ ﻭﺿﻌﻲ ﻟﻮﺟﻮﺏ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﻣﺎ ﻳﻘﻊ ﺑﻪ ﺍﻟﺪﻓﻊﻟﻤﻔﻬﻮﻡ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻻ ﺗﻘﺘﻠﻮﺍ ﺍﻧﻔﺴﻜﻢ ـ ﺑﻞ ﻟﻮ ﻭﻗﻌﺖ ﺍﻟﺘﺠﺮﻳﺔﻓﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﺪﻓﻊ ﻟﺬﻟﻚ ﺍﻟﻀﺮﺭ ﻟﻴﺲ ﺇﻻ ﺑﺘﻌﺎﻃﻰ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ ﺃﻛﻼ ﻭﺷﺮﺑﺎﻭﺟﺐ ﻷﻧﻪ ﻣﻀﻄﺮ ﻓﻰ ﺑﻘﺎﺀ ﺭﻭﺣﻪ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝﻭﻣﻦ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﻨﺪﺏ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﺩﻓﻊ ﺍﻟﻀﺮﺭ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻣﻦﻋﺎﺭﺽ ﺍﻟﺪﺍﺀ ﺣﻜﻢ ﻭﺿﻌﻲ ﻟﻨﺪﺏ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﻣﺎ ﻳﻘﻊ ﺑﻪ ﺍﻟﻨﻔﻊﻣﻦ ﺗﻌﺎﻃﻰ ﺍﻟﺪﻭﺍﺀ ﻟﺘﻈﺎﻫﺮ ﺍﻷﺩﻟﺔ ﺍﻟﺴﻤﻌﻴﺔ ﺍﻟﻤﺘﻜﺎﺛﺮﺓ ﻋﻠﻰﻣﺸﺮﻭﻋﻴﺔ ﺍﻟﺘﺪﺍﻭﻯ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ
ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮ ﺍﻷﻃﺒﺎﺀ ﺍﻟﻤﺘﺄﺧﺮﻭﻥ ﺃﻧﻪ ﻳﻨﻔﻊ ﻷﻭﺟﺎﻉ ﺍﻟﻜﺒﺪ ﻭﻣﻦﺍﻟﺤﻤﻴﺎﺕ ﺍﻟﻐﻠﻴﻈﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﻐﺾ ﻭﺍﻟﻴﺮﻓﺎﻥ ﻭﻟﺘﺠﻔﻴﻒ ﺍﻟﺮﻃﻮﺑﺎﺕﻭﻏﻴﺮ ﺧﺎﻑ ﺟﺮﻳﺎﻥ ﻣﺎ ﺫﻛﺮ ﻓﻰ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﺳﻮﺍﺀ ﻗﻠﻨﺎ ﺑﺠﻮﺍﺯﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﺃﻭ ﺑﺤﺮﻣﺘﻪ ﻭﺃﻥ ﻛﺮﺍﻫﺔ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﻭﻧﺪﺑﻪ ﻭﻭﺟﻮﺑﻪ ﻳﻄﻠﻖﻋﻠﻴﻪ ﺍﺳﻢ ﺍﻟﺠﺎﺋﺰ ﺑﻤﻌﻨﻰ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻤﻤﻨﻮﻉ ﻣﻦ ﻓﻌﻠﻪ
ﺇﻧﺘﻬﻰ ﺭﺳﺎﻟﺔ ﻓﻰ ﻗﻤﻊ ﺍﻟﺸﻬﻮﺍﺕ ﻋﻦ ﺗﻨﺎﻭﻝ ﺍﻟﺘﻨﺒﺎﻙ ﻣﻦ ﺳﺒﻌﺔﻛﺘﺐ ﻣﻔﻴﺪﺓ ﺹ 135-137 :
> Sunde Pati
Hukum rokok
(قوله ولا بيع لا منفعة فيه) قيل منه الدخان المعروف لانه لا منفعة فيه بل يحرم استعماله لان فيه ضررا كبيرا وهذا ضعيف وكذا القول بانه مباح والمعتمد انه مكروه بل قد يعتريه الوجوب كما اذا كان يعلم الضرر بتركه وحينئذ فبيعه صحيح وقد تعتريه الحرمة كما اذا كان يشتريه بما يحتاجه لنفقة عياله او تيقن ضرره
Dan tidak sah jual beli yang tidak ada manfaatnya, ada yang berpendapat rokok itu termasuk tidak sah jual belinya karena termasuk barang yang tidak ada manfaatnya bahkan haram menggunakan/menghisapnya karena adanya dampak negatif dan pendapat ini dianggap lemah/dlo'if.begitu juga pendapat yang menyatakan rokok itu halal juga dianggap dloif/lemah..dan pendapat yang mu'tamad/yang bisa dibuat pegangan yaitu sesungguhnya hukum rokok itu makruh,,bahkan bisa menjadi wajib jika tau kalau meninggalkan rokok bisa berdampak negatif pada dirinya,kalau sudah begitu maka jual beli rokok tadi hukumnya sah..kadang juga hukumnya rokok tadi menjadi haram seperti membeli rokok dengan uang yang seharusnya untuk nafaqoh keluarganya atau ada keyakinan jika merokok akan langsung berdampak negatif pada dirinya. [ keterangan dari kitab albajuri juz 1 hal 343 cetakan alhidayah ].